
Jakarta, TeropongJakarta.com – Tepat hari ini, 10 Agustus 2025, Agus Harimurti Yudhoyono genap berusia 47 tahun. Bagi Menteri Koordinator Infrastruktur dan Kewilayahan itu, usia hanyalah penanda waktu. Yang terpenting, kata dia, adalah memastikan setiap langkah hidup punya arti bagi bangsa.
Sejak awal kariernya di dunia militer hingga kini di panggung politik dan pemerintahan, AHY tak pernah lepas dari filosofi hidup yang diwariskan sang ayah, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Nilai-nilai itu berpadu dengan teladan luhur kakeknya, Jenderal Sarwo Edhie Wibowo seorang kusuma bangsa yang namanya tercatat dalam sejarah sebagai sosok teguh, berani, dan penuh integritas.
“Pengabdian adalah jalan hidup. Ayah dan kakek saya menunjukkan itu bukan lewat kata-kata, tapi tindakan,” ujar AHY dalam satu kesempatan.
Di bawah tanggung jawabnya, koordinasi pembangunan infrastruktur dan penataan kewilayahan menjadi kerja tanpa henti. Dari perbatasan hingga pulau-pulau terluar, ia mengaku ingin memastikan bahwa hasil pembangunan terasa nyata di kehidupan rakyat.
Bagi AHY, dedikasi tidak hanya diukur dari jabatan. Ia menilai, kehadiran dan kepedulian kepada masyarakat adalah inti pengabdian. “Seberapa besar kita mau turun langsung, mendengar, dan menyelesaikan masalah, itu yang membedakan,” katanya.
Warisan nilai dari keluarga membuatnya percaya bahwa keberanian mengambil keputusan adalah kunci. Ia kerap mengutip pesan kakeknya, bahwa seorang pemimpin harus siap berdiri di garis depan dalam menghadapi tantangan.
Di usia yang matang ini, AHY semakin disorot publik sebagai figur yang bisa menjadi jembatan antara generasi lama dan generasi baru. Perpaduan pengalaman militer, pendidikan internasional, dan pemahaman politik membuatnya berada di posisi strategis untuk membangun konsensus nasional.
Banyak kolega dan sahabat mengucapkan selamat ulang tahun, tak sekadar dengan doa, tapi juga harapan agar AHY tetap menjaga integritas di tengah dinamika politik yang cepat berubah.
Di tengah kesibukannya, AHY mengaku tetap meluangkan waktu untuk keluarga. Ia percaya, kekuatan utama dalam pengabdian publik adalah dukungan orang terdekat. “Tanpa mereka, saya bukan siapa-siapa,” ujarnya.
Hari ini, 47 tahun bukan hanya perayaan usia, melainkan perayaan perjalanan hidup. Sebuah perjalanan yang dibangun dari pondasi nilai, keteguhan hati, dan cinta kepada tanah air.
Selamat ulang tahun, Agus Harimurti Yudhoyono. Semoga langkah-langkah berikutnya tetap teguh menapak di jalan pengabdian, seperti yang telah digariskan ayah dan kakeknya.