
Jakarta, TeropongJakarta.com – Di tengah stereotip bahwa hijab membatasi ruang gerak perempuan, Shinta justru membuktikan sebaliknya. Finalis Miss Hijab Jakarta 2025 ini tidak hanya masuk dalam jajaran Top 15, tetapi juga meraih gelar Best Top Model sekaligus menorehkan sejarah sebagai female DJ berhijab pertama di Indonesia.
Motivasi Shinta mengikuti ajang Miss Hijab Jakarta 2025 lahir dari tekad kuat untuk mengubah persepsi publik. “Motivasi terbesar saya adalah keinginan untuk menunjukkan bahwa hijab bukan penghalang untuk berprestasi dan berkarya di berbagai bidang,” ujarnya kepada Teropong Jakarta usai menerima penghargaan.
Kemenangan Best Top Model di ajang tersebut bukanlah sesuatu yang datang begitu saja. Shinta mengaku pencapaian ini adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, dan komitmen yang ia tanamkan sejak awal. “Ini adalah buah dari kerja keras dan dedikasi,” katanya singkat namun penuh makna.

Yang menarik, di balik kiprahnya di dunia modeling, Shinta juga menapaki jalur karier yang jarang ditemui di kalangan perempuan berhijab: menjadi DJ. Bagi sebagian orang, dunia hiburan malam dan hijab mungkin terasa bertolak belakang, namun Shinta punya pandangan berbeda.
“Tantangan terbesar? Alhamdulillah tidak ada. Selalu dibukakan jalannya,” kata Shinta sambil tersenyum. Ia menegaskan bahwa kuncinya adalah membawa karya yang sesuai dengan nilai-nilai yang ia yakini.
Sebagai female DJ berhijab pertama di Indonesia, respons publik ternyata jauh dari stigma negatif yang ia khawatirkan. “Keluarga, teman, dan masyarakat sangat suport. Mereka suka karena aku juga bawain lagu Arab remix. Bukan sholawatnya, tapi lagu-lagu seperti Shik Shak Shok yang di-remix,” jelasnya.

Bagi Shinta, perjalanan kariernya di dunia modeling dan musik bukan sekadar soal pencapaian pribadi. Ia ingin menyampaikan pesan kuat kepada perempuan muda. “Jangan lelah untuk terus belajar. Usaha tidak akan menghianati hasil,” ucapnya mantap.
Shinta percaya bahwa setiap karya yang lahir dari niat baik akan menemukan jalannya sendiri untuk sampai ke hati publik. Baik di panggung fashion maupun di meja DJ, ia selalu mengedepankan kreativitas yang selaras dengan identitasnya sebagai muslimah.
Ke depan, Shinta berencana untuk terus berkarya di dua bidang yang ia tekuni. Ia yakin modeling dan DJ bukanlah dua dunia yang harus dipisahkan, melainkan dapat saling melengkapi untuk membentuk narasi baru tentang perempuan berhijab.

“Rencana saya tetap terus berkarya dan menginspirasi,” ujarnya. Mimpinya adalah menjadi figur publik yang mampu menjembatani kesenjangan persepsi antara hijab, seni, dan industri kreatif.
Di mata Shinta, hijab bukan simbol pembatas, melainkan bendera yang ia bawa ke setiap panggung entah itu di runway atau di balik turntable. Ia berharap kisahnya bisa membuka pintu bagi generasi berikutnya untuk berani melangkah, tanpa rasa takut, dan tanpa melepas identitas mereka.
Dengan perjalanan uniknya, Shinta membuktikan bahwa batas-batas yang selama ini dianggap mutlak hanyalah konstruksi yang bisa ditembus. Dan di setiap dentuman musiknya, ia mengirimkan pesan: kreativitas dan keyakinan bisa berjalan seiring.