Tasikmalaya, TeropongJakarta.com – Dhentykitty, seorang lulusan S1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi dari Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, telah membuktikan diri sebagai pelopor senam trampoline di Indonesia. Perjalanan Dhentykitty, atau yang akrab disapa Dhenty, tidaklah mudah, namun penuh prestasi. Sebagai mantan atlet bulu tangkis dan gulat tingkat daerah hingga Porda Jabar, Dhenty kini memimpin perkembangan senam trampoline di Nusantara.

“Sejak kecil, saya memang sudah mencintai olahraga,” kenang Dhenty. “Saya pernah menjadi atlet bulu tangkis dan juga bertanding di Porda cabang gulat. Dari pengalaman ini, saya belajar pentingnya disiplin dan kerja keras, yang ternyata sangat membantu dalam pengembangan senam trampoline.”

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Dhenty memulai karier sebagai tenaga honorer di salah satu sekolah dasar di Tasikmalaya. Namun, rasa cintanya pada dunia olahraga terus memanggil. Dhenty mulai menekuni senam aerobik sebagai pekerjaan sampingan, hingga ia menemukan peluang besar melalui media sosial.

“Saya terinspirasi setelah melihat postingan tentang trampoline fitness di luar negeri. Lalu, di Tasikmalaya, saya melihat salah satu studio olahraga mulai menawarkan trampoline fitness,” ungkap Dhenty. Kesempatan ini tak disia-siakan, Dhenty segera mengambil lisensi pelatihan trampoline fitness di Singapura, yang kemudian membawanya untuk mempopulerkan senam trampoline di Indonesia.

Dhenty memulai dengan mengajar di sala satu studio di tasikmalaya , tetapi semuanya berubah ketika video senam trampoline yang ia unggah di TikTok mendadak viral. “Saat itu, saya hanya iseng-iseng posting di TikTok, tapi tiba-tiba video tersebut viral dan banyak orang yang tertarik,” jelas Dhenty. Tak lama setelah itu, tawaran endorsement dari luar mulai berdatangan, mendorong Dhenty untuk mengembangkan kariernya ke tingkat yang lebih tinggi.

Dengan semakin berkembangnya senam trampoline, Dhenty dilirik oleh Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Jawa Barat. Tujuan KORMI adalah memperluas olahraga ini agar dikenal oleh masyarakat luas. Dhenty pun bergabung untuk mengembangkan senam trampoline menjadi olahraga yang terstruktur dan terstandarisasi.

“Tentu saja, saya merasa sangat bangga ketika KORMI mengajak saya bergabung. Ini merupakan pengakuan besar atas upaya saya memperkenalkan senam trampoline di Indonesia,” kata Dhenty. Dengan dukungan KORMI, Dhenty kemudian mendirikan Senam Trampoline Indonesia, dengan koreografi yang ia ciptakan sendiri, dan telah terdaftar secara resmi di Kemenkumham.

Sebagai bentuk komitmennya, Dhenty juga mendirikan Asosiasi Senam Trampoline Indonesia (ASTRAMI) yang kini telah melatih banyak instruktur senam trampoline dari berbagai kota di Indonesia. “Saya ingin memberikan kesempatan kepada lebih banyak orang untuk menjadi instruktur. Melalui ASTRAMI, kita dapat melatih instruktur dari seluruh Indonesia agar olahraga ini dapat berkembang di daerah mereka masing-masing,” ujarnya.

Keberhasilan ini membuat Dhenty merasa bangga dengan solidaritas para instruktur yang tersebar di seluruh Indonesia. “Saya sangat terkesan dengan kekompakan para coach. Mereka benar-benar berkomitmen untuk memperkenalkan senam trampoline kepada masyarakat luas,” katanya. Ini menjadi bukti bahwa olahraga senam trampoline semakin diminati dan diterima di banyak daerah.

Di bawah naungan KORMI dan Kemenpora RI, Dhenty optimistis bahwa senam trampoline bisa dipertandingkan di ajang kejuaraan tingkat daerah maupun nasional. “Saya berharap suatu hari nanti, senam trampoline bisa masuk dalam agenda resmi kejuaraan olahraga nasional. Itu impian besar saya,” jelasnya.

Meski terinspirasi dari trampoline fitness di luar negeri, Dhenty menegaskan bahwa senam trampoline yang ia kembangkan adalah asli Indonesia. “Nama Senam Trampoline ini benar-benar kreasi saya sendiri. Ini asli lahir di Indonesia, bukan sekadar adopsi dari luar,” tegasnya.

Dengan semakin berkembangnya olahraga ini, Dhenty mendirikan studio khusus trampoline yang diberi nama DKITTYSTUDIO. Studio ini telah tersebar di berbagai wilayah seperti Tasikmalaya, Cianjur, Sukabumi, Tangerang, dan Indramayu, memperluas akses masyarakat untuk mengenal dan mencoba senam trampoline.

Tidak berhenti di situ, Dhenty juga aktif mengajar di berbagai kota besar seperti Bandung dan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. “Saya ingin terus berbagi ilmu dan pengalaman. Mengajar di banyak kota memberikan saya perspektif baru dan semangat untuk terus mengembangkan senam trampoline,” katanya.

Ke depan, Dhenty berharap olahraga senam trampoline bisa terus tumbuh dan dikenal oleh lebih banyak orang. “Ini bukan hanya olahraga, tapi juga gaya hidup yang menyenangkan dan menyehatkan. Saya yakin, dengan semangat dan kerja sama, senam trampoline akan semakin berkembang di Indonesia,” tutup Dhenty.