Papua, TeropongJakarta.com – Serka Ttu/W Fahmi Romaningtyas, seorang prajurit TNI AL yang berdinas di Gugus Keamanan Laut Komando Armada III, Biak, Papua, mencuri perhatian dengan dedikasinya tidak hanya kepada tugas negara, tetapi juga kepada keluarga dan hobi-hobinya yang menginspirasi.

Setelah sebelumnya berdinas di Jakarta, Serka Ttu/W Fahmi memutuskan untuk mengikuti suaminya pindah tugas ke Bumi Cenderawasih. Keputusan ini membawa Fahmi ke Pulau Biak, tempat di mana ia merasa mendapatkan kehormatan besar untuk mengabdi di ujung timur Indonesia. Tidak hanya berperan sebagai prajurit, Fahmi juga tetap menjalankan peran pentingnya sebagai ibu bagi kedua anaknya.

Dikenal sebagai sosok yang mencintai seni, Fahmi aktif dalam berbagai kegiatan seni seperti menulis, menari, menyanyi, dan bermain gitar. Dalam dunia penulisan, ia bersama komunitas penulis berhasil menerbitkan 13 buku sejak tahun 2020 hingga 2023, sebuah pencapaian luar biasa yang menunjukkan ketekunan dan kreativitasnya. Dalam bidang musik, Fahmi pernah menjadi anggota Dara Laut Band dan Navy Band Lanal Jogjakarta, menunjukkan bakatnya dalam bernyanyi.

Tahun 2024 ini, Fahmi mendalami hobi barunya yaitu menyelam atau diving. Ia tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menikmati keelokan laut yang dimiliki oleh Pulau Biak. Keindahan pantai dan pesona bawah laut Biak semakin membuat Fahmi jatuh cinta pada hobi ini. Fahmi kini aktif bergabung dengan salah satu klub diving lokal, East Sea Divers-Sea Is Calling, yang memberinya kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai pantai di Biak.

Dalam sebuah wawancara, Fahmi berbagi pengalamannya tentang kehidupan di Biak dan hobi barunya. “Setiap kali menyelam, saya merasa menemukan dunia baru di bawah laut. Keindahan karang dan ikan-ikan yang berwarna-warni memberikan ketenangan tersendiri,” ungkap Fahmi dengan antusias. Ia juga menambahkan bahwa menyelam memberinya perspektif baru dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Fahmi juga tetap aktif dalam kegiatan seni. “Menulis dan musik adalah cara saya mengekspresikan diri. Saya percaya bahwa seni memiliki kekuatan untuk menyentuh hati dan membawa perubahan,” ujar Fahmi. Ia merasa bangga bisa menggabungkan karir militernya dengan kecintaannya pada seni, memberikan inspirasi bagi rekan-rekannya dan masyarakat sekitar.

Fahmi juga memiliki minat yang mendalam pada tari. “Saya sudah menari sejak SMA dan tidak pernah berhenti meskipun sudah menjadi prajurit. Pengalaman tak terlupakan adalah saat bisa tampil di Kraton Jogjakarta bergabung dengan prajurit-prajurit kowal Lanal Jogjakarta,” kenangnya dengan bangga.

Saat ini, Fahmi juga sedang menempuh pendidikan di IISIP Yapis Biak Jurusan Administrasi Publik semester IV. Ketekunannya dalam mengatur waktu antara tugas militer, keluarga, hobi, dan pendidikan membuatnya menjadi teladan bagi banyak orang.

Selain menyelam, Fahmi juga aktif berlatih line dance di Biak, menunjukkan kecintaannya pada berbagai bentuk seni dan olahraga.

Ketika ditanya tentang bagaimana ia mengatur waktu antara tugas, keluarga, dan hobinya, Fahmi menjelaskan, “Kuncinya adalah manajemen waktu dan dukungan dari keluarga. Saya beruntung memiliki suami dan anak-anak yang sangat mendukung setiap langkah saya.” Dukungan keluarga menjadi pilar utama bagi Fahmi dalam menjalani berbagai peran yang dimilikinya.

Dedikasi Fahmi terhadap berbagai bidang membuatnya menjadi teladan bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa seorang prajurit TNI AL bisa memiliki banyak peran dan tetap berprestasi. Semangatnya untuk berkarya dan mengabdi tidak pernah padam, di mana pun ia bertugas. “Saya ingin menunjukkan bahwa kita bisa berkontribusi dalam banyak hal, baik itu untuk negara, keluarga, maupun diri kita sendiri,” kata Fahmi dengan tegas.

Dengan segala kesibukan dan kecintaannya pada berbagai bidang, Serka Ttu/W Fahmi Romaningtyas menunjukkan bahwa seorang prajurit TNI AL bisa memiliki banyak peran dan tetap berprestasi. Dedikasinya terhadap tugas, keluarga, dan hobi-hobinya menjadikannya teladan bagi banyak orang. Fahmi membuktikan bahwa di mana pun bertugas, semangat untuk berkarya dan mengabdi tidak akan pernah padam.

Pulau Biak kini menjadi saksi perjalanan hidup seorang prajurit yang tidak hanya mengabdi kepada negara, tetapi juga memperkaya hidupnya dan orang-orang di sekitarnya melalui seni dan kecintaannya pada alam. Dalam penutup wawancaranya, Fahmi menyatakan, “Saya merasa sangat beruntung bisa menjalani kehidupan yang penuh warna ini. Setiap hari adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang.”