Hong Kong, TeropongJakarta.com – Annisa, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Blitar, Jawa Timur, membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi mereka yang memiliki semangat untuk berkembang. Meskipun kesehariannya di Hong Kong dipenuhi dengan tugas sebagai domestic helper, Annisa berhasil mengukir prestasi gemilang di dunia videografi, menjadikannya sosok yang menginspirasi bagi banyak orang.
Perjalanan Annisa ke dunia videografi berawal dari kecintaannya pada editing foto dan video. “Dulu saya hanya ingin mengabadikan momen-momen spesial dalam hidup, tapi seiring waktu saya mulai mengikuti berbagai kompetisi video. Meski tidak selalu menang, saya tak pernah menyerah,” ujar Annisa. Dari berbagai lomba yang diikutinya, Annisa berhasil meraih beberapa prestasi bergengsi, termasuk juara 3 dalam lomba video inspiratif dari Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia, dua kali meraih juara lomba video kreatif KJRI Hongkong, dan baru-baru ini menjadi pemenang dalam mini project Kumparan Academy.
Yang mengagumkan, Annisa belajar videografi secara otodidak. “Awalnya, saya menggunakan ponsel untuk belajar. Saya banyak mencari tutorial di media sosial dan belajar dari pengalaman,” katanya. Dengan alat seadanya, Annisa terus mengasah keterampilannya dan menghasilkan karya-karya yang semakin profesional.
Bagi Annisa, membagi waktu antara pekerjaan utama dan hobi videografi merupakan tantangan tersendiri. “Senin hingga Sabtu saya bekerja, dan di waktu istirahat saya manfaatkan untuk editing dan mencari inspirasi konten. Hari Minggu adalah waktu saya untuk mengeksekusi ide-ide yang sudah saya rencanakan,” jelasnya. Meskipun jadwalnya sangat padat, Annisa selalu menemukan cara untuk terus berkarya.
Tantangan terbesar dalam mengembangkan keterampilan videografi adalah waktu. “Pekerjaan saya sangat padat, 7 hari seminggu, jadi saya harus pintar-pintar membagi waktu. Namun, saya tetap berusaha memberikan yang terbaik, meskipun dengan peralatan yang terbatas,” ungkapnya.
Salah satu momen yang paling berkesan dalam perjalanan videografinya adalah ketika ia mendapatkan kesempatan menjadi videografer di acara Indoweek Hongkong 2024 yang diselenggarakan ILUNI UI,KJRI HK,Indonesia Incorporated,PPI HK dengan sponsor utama BNI Hong Kong. “Saya bangga bisa mendokumentasikan acara besar dan masuk berita nasional. Sebagai seorang perempuan berhijab, ini adalah kebanggaan tersendiri, karena menunjukkan bahwa menjadi videografer itu bukan hanya untuk laki-laki dan tidak perlu pendidikan tinggi untuk bermimpi,” ujarnya dengan penuh semangat.
Dukungan dari keluarga dan teman-teman membuat Annisa semakin termotivasi. “Teman-teman saya sangat mendukung, dan saya bahkan menemukan teman-teman baru yang sefrekuensi. Mereka tahu saya lewat konten yang saya buat, dan itu sangat menyentuh hati saya,” katanya. Kata-kata terima kasih dari orang-orang yang merasa terbantu oleh kontennya menjadi pendorong untuk terus berkarya meski kesibukan semakin padat.
Annisa juga memiliki rencana besar untuk masa depan. “Saya berharap bisa terus mengembangkan keterampilan videografi saya, dan ketika kembali ke Indonesia, saya ingin membuka usaha dokumentasi dengan tim sendiri. Saya juga ingin meningkatkan jumlah pengikut di media sosial, karena itu akan mempermudah saya untuk membantu orang lain, terutama pedagang kecil,” ujarnya.
Bagi Annisa, pekerja migran Indonesia kini semakin menyadari peluang besar di dunia kreatif, terutama di media sosial. “Banyak teman-teman PMI yang sekarang aktif membuat konten di media sosial dan membangun personal branding mereka. Saya melihat banyak dari mereka yang punya potensi besar,” ungkap Annisa.
Dukungan keluarga juga sangat berperan dalam perjalanan Annisa. “Orang tua saya sangat bangga dengan apa yang saya lakukan. Sebelum memulai sesuatu, saya selalu meminta doa ibu. Itu membuat saya semakin semangat untuk terus berkarya,” tambahnya.
Annisa adalah contoh nyata bahwa meskipun bekerja sebagai domestic helper di luar negeri, seseorang tetap bisa mengejar impian dan meraih prestasi di bidang yang mereka cintai. Dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan keluarga, Annisa membuktikan bahwa segala sesuatu mungkin tercapai dengan tekad yang kuat dan usaha yang tiada henti.