Jakarta, TeropongJakarta.com – Sarah, seorang wanita berusia 35 tahun, telah menapaki perjalanan yang luar biasa sebagai seorang pilot sekaligus ibu rumah tangga dengan tiga orang anak. Bagi Sarah, menjadi seorang pilot tidak pernah terlintas dalam pikirannya hingga ia mendapati dirinya tak memiliki pilihan selain masuk ke Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia yang disubsidi oleh pemerintah pada tahun 2007.

“Meskipun kondisi ekonomi keluarganya saat itu tidak mendukung untuk melanjutkan kuliah, Sarah memilih untuk mengambil kesempatan yang ada dengan sekolah yang disubsidi. Hasilnya, pada tahun 2007, Sarah mulai menimba ilmu sebagai pilot di STPI-Curug”.

Setelah lulus pada tahun 2009, Sarah langsung diterima bekerja di maskapai BUMN Indonesia. Ia menjadi pilot perempuan ketiga yang bergabung dengan maskapai tersebut. “Sarah memulai karirnya sebagai pilot pada usia 21 tahun, dan menikah pada tahun 2015, di usia 27 tahun”. Anak pertamanya lahir pada tahun 2016, namun Sarah tetap berkarir di maskapai tersebut. Pada tahun 2018, Sarah menjadi Kapten, dan tahun 2020, ia menyambut kelahiran putra keduanya.

“Namun, tahun 2020 membawa tantangan baru bagi Sarah. Ia harus mengambil keputusan untuk pensiun dini karena kondisi perusahaan yang tidak sehat akibat pandemi Covid-19 pada tahun 2019”. Sarah bersyukur atas segala usahanya yang dapat dijalani dengan baik, dengan kekuatan sebagai seorang ibu dan pilot yang didorong oleh kekuasaan Tuhan.

Di tahun 2021 kesempatan baru buat sarah untuk bergabung diperusahaan penerbangan private, dan dikarenakan suatu alasan yang tidak mampu di jelaskan mengambil keputusan resign dari perusahaan pada tahun 2022 dan fokus ngurusin anak dan suami.

Meski sekarang menjadi ibu rumah tangga penuh waktu, Sarah masih menikmati setiap momen dalam peran barunya. Namun, ia tidak menutup kemungkinan untuk kembali terbang jika anak-anaknya sudah mandiri dan kondisinya masih memungkinkan.

Sarah ingin menyampaikan pesan inspiratif bahwa perempuan bisa melakukan apapun, termasuk menjadi pilot dan ibu rumah tangga. “Profesionalisme selalu dijaga, karena hak dan kewajiban sebagai pekerja harus dijunjung tinggi. Keberhasilannya sebagai ibu juga membuktikan bahwa perempuan memiliki komitmen dan kapabilitas yang luar biasa”.

Dengan semangat, keinginan untuk terus berkembang, dan dukungan dari keluarga, Sarah berharap dapat menginspirasi banyak wanita untuk mengejar impian mereka dan menciptakan kebahagiaan sendiri.