Taiwan, TeropongJakarta.com – Srisusanti, wanita tangguh asal Subang, Jawa Barat, telah mengukir kisah suksesnya di Taiwan dengan keteguhan hati dan kerja keras. Perjalanannya dari tanah kelahiran hingga meraih kesuksesan di negeri orang penuh dengan tantangan yang berhasil ia hadapi dengan gigih.
Setelah menyelesaikan pendidikan strata 1 komunikasi Srisusanti memutuskan merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Namun, kehidupan di ibu kota ternyata tidak semudah yang dibayangkannya. “Di Jakarta itu susah cari kerja dan biaya hidup mahal. Untuk bertahan hidup, kita harus pintar mengatur uang untuk hal yang urgent,” ujarnya dengan nada mengenang.
Pengalaman pahit di Jakarta membuat Srisusanti semakin cermat dalam mengatur keuangannya. “Banyak banget baju aku yang ngikutin tren fashion, tapi akhirnya numpuk dan cuma jadi tumpukan uang yang tidak berguna. Akhirnya, aku jual baju-baju itu untuk bertahan hidup,” kenangnya, menunjukkan betapa kerasnya perjuangannya.
Keputusan untuk pindah ke Taiwan menjadi titik balik dalam hidupnya. “Aku pribadi baru terjun ke dunia bisnis dan itu agak sulit. Di Taiwan, aku bukan orang terkenal, jadi agak sulit menjual produk,” kata Srisusanti. Meski memulai bisnis parfum dengan penjualan yang mengecewakan, ia tidak menyerah. Ia bahkan membagikan 25 botol secara gratis demi memperkenalkan produknya.
Di Taiwan, Srisusanti menghadapi banyak tantangan, termasuk persaingan dengan brand terkenal dan gaya hidup yang tinggi. “Modal ga kembali, sempat berfikir untuk berhenti. Tapi, aku terus mencoba berbagai cara untuk membuktikan bahwa produkku bagus,” jelasnya, menunjukkan keteguhan hatinya.
Dengan modal komunikasi, Srisusanti mencoba terobosan baru yang belum pernah ada di Taiwan. “Orang biasanya jual produk dengan foto dan harga, selesai. Aku mau buat sesuatu yang beda, menarik orang untuk beli dengan cerita yang punya nilai dan kekuatan besar,” ungkapnya. Inovasinya dalam berjualan memberikan warna baru di pasar Taiwan.
Budaya Taiwan memberikan kesan mendalam bagi Srisusanti. “Pribumi Taiwan sangat baik dan beretika, selalu mengucapkan terima kasih. Tapi, orang Indonesia di Taiwan agak picky, apalagi yang sudah terkenal. Harusnya kita saling merangkul, bukan saling menjatuhkan,” tuturnya, menggambarkan betapa pentingnya kebersamaan di perantauan.
Persaingan bisnis di Taiwan sangat ketat, terutama di antara para penjual online. “Persaingan ketat, saling berantem, saling lapor. Taiwan keras, harus peluk erat-erat,” katanya sambil mengingat tantangan yang dihadapinya. Namun, ia tetap gigih berjuang dan tidak mudah menyerah.
Srisusanti menyadari bahwa produk yang bagus tidak cukup untuk menarik perhatian pelanggan. “Bukan hanya fakta bahwa parfumku wangi, tapi juga ada cerita di dalamnya yang dirangkai dengan indah. Kita semua bisa menciptakan produk bagus, tapi tidak semua bisa menjelaskan untuk menarik perhatian orang banyak,” jelasnya, menekankan pentingnya storytelling dalam bisnis.
Menurut Srisusanti, kunci kesuksesannya adalah ketekunan dan inovasi. “Terus mencoba dan berinovasi, itu kuncinya. Jangan pernah menyerah meskipun tantangan terus datang,” tegasnya, memberikan semangat bagi para pengusaha muda.
Kepada para pengusaha muda, Srisusanti berpesan untuk selalu berpikir kreatif dan tidak takut mencoba hal baru. “Jangan takut gagal, karena dari kegagalan kita bisa belajar dan berkembang,” katanya dengan penuh keyakinan. Pesannya ini menjadi motivasi bagi banyak orang yang ingin meraih kesuksesan.
Kisah Srisusanti adalah bukti bahwa dengan ketekunan dan kerja keras, seseorang bisa meraih kesuksesan meskipun harus memulai dari nol. Perjalanannya dari Subang ke Taiwan menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berjuang dan tidak mudah menyerah. Srisusanti adalah contoh nyata bahwa impian bisa diwujudkan dengan tekad yang kuat.
Leave a Reply