Denpasar Barat, TeropongJakarta.com – Monica Senjaya mungkin belum banyak dikenal di kalangan masyarakat luas, namun di dunia kecantikan, terutama di media sosial, ia lebih dikenal dengan nama KireyMeyMUA. Nama KireyMey bukanlah tanpa alasan, Monica memilihnya karena “Kirey” dalam bahasa Jepang berarti cantik, sedangkan “Mey” adalah nama Mandarinnya. Kombinasi ini menciptakan identitas unik yang kini melekat pada dirinya di dunia makeup.
Keputusan Monica untuk menggunakan nama KireyMeyMUA ternyata menjadi langkah strategis dalam membangun brand personalnya. Sebagai seorang MUA (Makeup Artist), Monica telah meraih popularitas yang tidak hanya terbatas di kota asalnya, Bandung, tetapi juga kini menjalar hingga Bali. Langkah pindah ke Bali bukanlah tanpa pertimbangan. Monica melihat peluang besar untuk memperluas karirnya di Pulau Dewata.
Awal kepindahannya ke Bali bermula ketika Monica mulai menerima permintaan untuk makeup pernikahan dari klien di Bali. Setiap bulan, ia mendapatkan setidaknya satu booking untuk pengantin di Bali. “Awalnya, saya hanya bolak-balik Bandung-Bali untuk memenuhi permintaan tersebut. Tapi lama-lama, saya merasa lebih praktis jika menetap di Bali,” ujar Monica.
Dengan menetap di Bali, Monica tidak hanya fokus pada pekerjaan makeup untuk pernikahan, tetapi juga mencoba peruntungan dengan membuka kelas makeup, terutama kelas self makeup. Ide ini muncul secara spontan, namun hasilnya di luar dugaan. “Ketika saya buka kelas, ternyata peminatnya banyak sekali. Dalam sebulan, pendaftar bisa mencapai 190 orang,” cerita Monica.
Antusiasme masyarakat Bali terhadap kelas makeup yang ditawarkan Monica sangat tinggi. Setiap harinya, ia mengajar hingga 12 orang, yang dibagi dalam dua sesi, masing-masing sesi terdiri dari enam orang. Monica merasa bahwa permintaan yang besar ini tidak terlepas dari keunikan tema makeup yang ia tawarkan, seperti Korean Look, Douyin, dan Thai Look, yang jarang ditemukan di Bali.
Meskipun makeup di Bali dan Bandung memiliki kesamaan, Monica mencatat adanya perbedaan dalam hal antusiasme. Di Bali, permintaan untuk gaya makeup yang lebih modern dan internasional, seperti Korean Look dan Douyin, ternyata lebih tinggi. “Mungkin karena di Bandung saingannya banyak, sementara di Bali tema makeup yang saya tawarkan masih jarang,” jelas Monica.
Untuk menjangkau lebih banyak kalangan, Monica menerapkan strategi harga yang terjangkau. Setiap sesi self makeup dibanderol dengan harga Rp250.000, yang menurut Monica sangat kompetitif dibandingkan harga kelas makeup lainnya di Bali. “Saya ingin semua orang bisa belajar makeup dengan harga yang terjangkau, tanpa harus mengeluarkan biaya besar,” ujarnya.
Tantangan terbesar yang dihadapi Monica di Bali adalah mengelola kelas yang selalu ramai. Sebagai pengajar, ia harus cermat dalam menyesuaikan metode pengajarannya. “Dalam group class, pasti ada murid yang cepat bisa dan ada yang masih kesulitan. Tugas saya adalah memastikan setiap murid mendapat perhatian yang cukup,” ungkapnya.
Meskipun tantangan tersebut cukup berat, Monica mengaku telah menemukan kenyamanan tinggal dan bekerja di Bali. Jadwal kelas dan pekerjaan makeup-nya bahkan sudah penuh hingga tahun 2025. Hal ini membuatnya semakin yakin untuk tetap tinggal di Bali dan terus mengembangkan karirnya di sana.
Monica juga memperhatikan bahwa di Bali, masih sedikit MUA yang membuka kelas makeup dengan tema modern seperti Douyin dan Thai Look. Kebanyakan makeup artist di Bali cenderung fokus pada makeup adat yang lebih bold. “Inilah yang membuat kelas saya unik dan diminati banyak orang,” kata Monica.
Keputusan Monica untuk menetapkan harga yang lebih terjangkau juga menjadi salah satu daya tarik utama kelas makeup-nya. “Saya tahu beberapa yang membuka kelas serupa di Bali mematok harga yang cukup tinggi. Saya ingin membuat kelas yang bisa diikuti oleh semua kalangan,” ujarnya.
Bagi Monica, kunci sukses dalam berkarir sebagai MUA adalah ketekunan dan niat yang kuat. Ia berpesan kepada para pemula yang ingin terjun ke dunia makeup atau menjadi MUA sepertinya, untuk memulai dengan belajar dari nol dan tidak mudah menyerah. “Usia bukan penghalang. Banyak murid saya yang baru mulai belajar makeup di usia 15 hingga 65 tahun,” tambahnya.
Monica percaya bahwa dengan niat yang kuat dan dedikasi, siapapun bisa sukses di bidang makeup. “Yang penting adalah konsistensi dan kemauan untuk terus belajar,” tegasnya. Dengan pendekatan yang penuh semangat dan dedikasi ini, Monica Senjaya, alias KireyMeyMUA, berhasil menjadikan dirinya sebagai salah satu MUA terkemuka di Bali, dengan masa depan yang cerah di industri kecantikan.
Leave a Reply