Jakarta, TeropongJakarta.com – Dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan, tidak jarang orang mengeluh lapar dan haus saat menahan diri dari makanan dan minuman. Namun, apakah keluhan tersebut dapat membatalkan puasa dan bagaimana hukumnya menurut syariat Islam?

Sebagian orang berpendapat bahwa mengeluh lapar dan haus dapat membatalkan puasa karena dianggap sebagai kurangnya rasa sabar. Namun, dalam perspektif syariat Islam, mengeluh lapar dan haus tidak secara langsung membatalkan puasa, tetapi dapat mengurangi pahala yang diperoleh.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah, disebutkan bahwa puasa bukanlah sekadar menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga menjauhi perkara-perkara sia-sia dan ucapan-ucapan kotor. Oleh karena itu, mengeluh lapar dan haus dianggap sebagai tanda kurangnya kesabaran, yang merupakan salah satu aspek penting dalam menjalani ibadah puasa.

Selain mengeluh lapar dan haus, ada beberapa hal lain yang perlu dihindari agar puasa tetap sah dan mendapatkan pahala maksimal. Di antaranya adalah:

Berhubungan Mesra dengan Pasangan: Meskipun tidak diharamkan bagi suami istri, mencium atau memeluk pasangan saat berpuasa hukumnya makruh. Disarankan untuk menahan diri sampai setelah berpuasa.

Tidur Berlebihan: Tidur berlebihan saat menjalani ibadah puasa dapat mengurangi pahala dan dianggap sebagai pemborosan waktu yang dapat menghambat pencapaian kebaikan selama bulan Ramadhan.

Tidak Menjaga Lisan: Menghindari perkataan buruk atau ghibah tentang orang lain juga penting dalam menjaga kesucian puasa.

Mendengarkan Musik dan Bermain Media Sosial: Aktivitas ini, jika berlebihan, dapat mengganggu konsentrasi dalam beribadah dan mengurangi manfaat spiritual puasa.

Makan Berlebihan saat Sahur dan Berbuka Puasa: Makan berlebihan tidak dianjurkan karena dapat mengganggu kesehatan dan mengurangi kesempatan untuk mendapatkan manfaat spiritual dari puasa.

Mencicipi Makanan saat Memasak: Meskipun seringkali diperlukan untuk memastikan rasa makanan, mencicipi makanan saat memasak hukumnya makruh jika dilakukan tanpa kebutuhan yang jelas.

Berkumur Terlalu Sering: Berkumur terlalu sering dapat mengurangi pahala puasa karena ada risiko air masuk ke tenggorokan dan tertelan.

Dengan memahami hukum-hukum tersebut, diharapkan umat Muslim dapat menjalani ibadah puasa dengan penuh kesabaran, ikhlas, dan menjauhi segala hal yang dapat mengurangi keberkahan puasa Ramadhan. Semoga kita semua mendapatkan manfaat spiritual yang maksimal dari ibadah puasa ini.