Pontianak, TeropongJakarta.com – Afifah Burhanuddin, S.E., M.M., seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 orang anak dengan dua laki – laki dan dua perempuan, tinggal di Pontianak, telah membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk meraih prestasi luar biasa. Di usianya yang ke-50, Afifah berhasil menyelesaikan perjalanan touring bersepeda sejauh 830 kilometer dari Pontianak ke Kuching, Malaysia, hanya dalam waktu empat hari. Dalam wawancara eksklusif, ia membagikan cerita inspirasional tentang perjalanan dan motivasinya.

Afifah Saat touring 830 km pada tahun 2023 dan menjadi satu satunya Srikandi

“Saya mulai bersepeda di Pontianak hanya untuk iseng saja karena banyak waktu luang setelah anak-anak saya mandiri,” ungkap Afifah. “Tapi, semakin saya melakukannya, saya semakin menyukai tantangannya.”

Afifah kemudian bergabung dengan komunitas roadbike di Pontianak yang memperluas lingkup kegiatannya. “Dengan bergabung di komunitas, saya jadi sering ikut touring, dan keluarga juga sangat mendukung kegiatan saya ini,” tambahnya.

Afifah memakai jersey pink saat mewakili Woman Cycling Community
Pontianak

Persiapan untuk perjalanan sejauh 830 kilometer tersebut tidaklah mudah. Afifah menjelaskan bahwa ia berlatih rutin lima kali seminggu, dengan setiap sesi latihan berdurasi dua jam. “Persiapan fisik sangat penting. Saya berlatih dengan disiplin untuk memastikan kondisi tubuh saya siap menghadapi tantangan di jalan,” katanya.

Selain bersepeda, Afifah juga aktif berlari. Ia telah menyelesaikan beberapa lomba lari dengan jarak 5K, 10K, dan 21K. “Berlari memberikan variasi dalam rutinitas olahraga saya. Ini membantu menjaga kebugaran tubuh saya secara keseluruhan,” ujarnya.

Afifah Finisher 21k Under COT
Tahun 2024 Pontianak city run

Dalam perjalanan ke Kuching, Afifah menghadapi berbagai tantangan, termasuk cuaca hujan dan jalanan basah. “Kami tidak bisa berhenti meskipun hujan. Jalan yang basah membutuhkan kehati-hatian ekstra,” jelasnya. Namun, semangatnya yang kuat membawanya mencapai garis finish dengan gembira dan tanpa cedera.

Afifah mendapatkan Pengalungan medali oleh konsulat Indonesia di Malaysia

Afifah menekankan pentingnya menjaga pola makan dan keseimbangan hidup dalam rutinitas hariannya. “Menjaga pola makan yang sehat sangat penting untuk mendukung kegiatan fisik saya. Saya selalu berusaha menyeimbangkan pola hidup saya,” tambahnya.

Motivasi utama Afifah untuk tetap aktif berolahraga adalah keinginannya untuk menjaga kesehatan dan memberikan contoh positif bagi keluarganya. “Saya ingin menunjukkan bahwa dengan menjaga kesehatan, kita bisa lebih baik merawat keluarga. Jika ibu sehat, keluarga juga sehat,” tegasnya.

Afifah Saat melintasi perbatasan Indonesia Malaysia dengan Coach

Dukungan dari keluarga juga sangat berperan dalam keberhasilan Afifah. “Keluarga saya sangat mendukung. Mereka memberi motivasi dan semangat, membuat saya lebih bersemangat untuk terus berlatih dan menantang diri saya,” katanya dengan bangga.

Waktu luang di pagi hari setelah anak-anak mandiri dimanfaatkan Afifah untuk berolahraga. “Saya punya banyak waktu kosong di pagi hari, jadi saya gunakan untuk berolahraga. Ini memberi saya energi dan semangat untuk menjalani hari,” ujarnya.

Afifah bersama team Saat finis Tuntas 830 km

Pengalaman touring ke Kuching memberikan banyak pelajaran berharga bagi Afifah. “Saya belajar tentang ketekunan, disiplin, dan cara menghadapi tantangan dengan tenang. Ini bukan hanya soal fisik, tetapi juga mental dan emosional,” katanya.

Afifah berharap kisahnya bisa menginspirasi banyak orang untuk mulai dan terus berolahraga, menjaga kesehatan, dan tetap aktif sepanjang hidup. “Dengan tekad dan semangat, siapa pun bisa mencapai apa yang diinginkan, terlepas dari usia. Bersepeda dan berlari bukan hanya hobi bagi saya, tetapi gaya hidup yang membuat saya merasa hidup dan bahagia,” tutupnya.