Bekasi, TeropongJakarta.com – Haniyah Achmad Safitri, seorang mahasiswi berprestasi dari Universitas Islam As-Syafi’iyah (UIA), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi, semakin dikenal di masyarakat. Tidak hanya aktif dalam studi, Haniyah juga terlibat di berbagai kegiatan seni, organisasi, dan sosial. Terlahir dari keluarga yang mengelola Pondok Pesantren Darul Qur’an Al-Fahimiah (DQAF), Haniyah memiliki pengalaman sejak dini dalam kegiatan sosial, yang menumbuhkan keinginannya untuk memberikan kontribusi lebih bagi masyarakat.
Sejak kecil, Haniyah sudah menekuni seni, khususnya tari adat dan tari mayoret, serta mahir bermain gitar. “Seni bagi saya adalah cara mengekspresikan diri. Dengan seni, saya bisa menyampaikan pesan yang mungkin tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata,” ujarnya. Ketertarikannya pada seni terus berkembang hingga bidang fotografi dan videografi, di mana ia sering membuat video dokumenter sinematik dengan pesan yang mendalam.
Kehidupan pesantren di keluarganya yang aktif dalam kegiatan sosial, dari membantu anak-anak hingga lansia, semakin menguatkan semangat pengabdian pada diri Haniyah. “Dengan latar belakang ini, saya merasa memiliki tanggung jawab untuk mengabdi kepada masyarakat, bukan hanya sebagai mahasiswi, tapi juga sebagai seseorang yang ingin berdampak positif,” tambahnya.
Di kampus, Haniyah juga aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Akuntansi UIA, saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Hubungan Masyarakat. Menurutnya, peran ini membantunya mengasah keterampilan komunikasi dan kreativitas yang sangat dibutuhkan di dunia kerja.
Di luar aktivitas kampus, Haniyah menjalani pekerjaan freelance sebagai videografer dan model (muse). Bagi Haniyah, peran ini adalah cara untuk mengembangkan keterampilan kreatif sekaligus membangun portofolio profesional. “Menjadi model dan videografer freelance membuat saya belajar banyak tentang industri kreatif,” jelasnya.
Tak hanya itu, Haniyah juga aktif sebagai relawan, termasuk di program pemerintah dan komunitas sosial. Salah satu program yang diikutinya adalah “Relawan Pajak untuk Negeri” (Renjani), bekerja sama dengan Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak. “Program ini membuka wawasan saya tentang pentingnya pajak dalam pembangunan negara, serta pentingnya kesadaran pajak di kalangan generasi muda,” tuturnya.
Selain itu, Haniyah bergabung dalam organisasi sosial Kappija 21, yang beranggotakan alumni program persahabatan Indonesia-Jepang. Melalui Kappija 21, ia meraih juara ketiga dalam kompetisi video pendek nasional yang berkolaborasi dengan peserta dari Jepang, Malaysia, dan Indonesia. Pencapaian ini menjadi salah satu kebanggaannya di dunia kreatif.
Belum lama ini, Haniyah meraih gelar juara sekaligus favorit di ajang Miss Hijab Jawa Barat 2024, yang membawanya ke kompetisi nasional Miss Hijab Indonesia 2024. “Dari dunia pageant, saya belajar banyak tentang pendidikan, sosial, dan budaya,” ungkapnya.
Dalam ajang tersebut, Haniyah memperkenalkan program advokasinya, “GEMA UMKM” (Gerakan Menyuarakan UMKM), yang fokus membantu UMKM melalui pelatihan desain grafis, pemasaran digital, hingga penyediaan spanduk gratis. “Saya ingin membantu para pelaku UMKM untuk beradaptasi di era digital,” ujarnya.
Ia juga memiliki inisiatif untuk memberikan edukasi kepada generasi muda, mengajak mereka aktif dalam organisasi dan kompetisi untuk menggali potensi diri. “Memanfaatkan waktu muda untuk bereksplorasi sangat penting. Kompetisi dan organisasi membantu mengasah diri dan meningkatkan keterampilan,” tambahnya.
Meskipun memiliki jadwal yang padat, Haniyah tetap berusaha menyeimbangkan aktivitas akademik dan non-akademik. Baginya, kedua hal ini sama pentingnya dalam membentuk karakter yang kompeten di masa depan. “Ini adalah kesempatan terbaik saya untuk belajar dan mengembangkan hard skill serta soft skill,” katanya.
Dalam kesehariannya, Haniyah menekankan pentingnya konsistensi dan fokus dalam mencapai tujuan. “Komitmen terhadap setiap peran yang dijalani adalah kunci untuk mencapai keberhasilan di masa depan,” tuturnya.
Ketika magang, Haniyah diterima di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Badan Pembinaan Hukum Nasional) di bagian keuangan, sesuai dengan bidang studinya. “Pengalaman ini memperkaya wawasan saya di bidang akuntansi pemerintahan,” jelasnya.
Motivasi Haniyah bagi generasi muda adalah untuk tidak takut gagal atau kalah sebelum mencoba. “Jangan pernah takut gagal kalau belum memulai, dan jangan pernah takut kalah sebelum berperang,” pesannya.
Menurut Haniyah, hidup adalah tentang tujuan dan pilihan. “Lakukan dengan hati, fokus pada pengembangan potensi diri, dan komitmen pada apa yang ingin diraih. Jangan lupa libatkan Allah dengan usaha, doa, tawakal, dan ikhlas,” sarannya.
Bagi Haniyah, perjalanan mencapai impian adalah tentang cinta kasih yang menuntunnya pada ketekunan dan konsistensi, dengan dukungan doa dari orang tua dan leluhur. “Saya percaya, setiap hasil memuaskan selalu diiringi perjuangan besar, dan keteguhan hati dalam bersabar, ikhlas, serta ketulusan,” pungkasnya.